Maybe Just Me, They Didn't

Ketika seseorang mulai masuk di kehidupanmu. Memenuhi hari saat malam— hingga malam pun tiba lagi. Aku .. Aku tidak kesepian lagi.

Aku merasa ini seperti seleksi kehidupan. Saat kamu menemukan banyak orang dari berbagai tempat.. Pada akhirnya — ada yang tersisa yaitu, dia yang menurutmu bisa menerima semua cerita hari-harimu.

Padahal sebelumnya kamu selalu berfikir..   “Apakah dia merasa terganggu kalau aku terlalu banyak cerita?”

Dan bukan hanya itu...

Selalu terfikirkan banyak hal lagi dan — lagi  ...
Karena yang kamu takutkan kamu hanya akan menjadi orang yang mengganggu hari-harinya.

Beberapa hari lalu temanku bertanya ;

“Bagaimana rasanya mengobrol dengan seseorang yang belum pernah kamu temui? Kamu tahu.. Aku pernah merasakan itu dan aku tidak pernah bisa seperti itu! Aku harus melihat orang itu terlebih dahulu.”

Aku jawab “Tidak buruk, setidaknya ia bisa mendengar ceritamu. Dan.. Itu menyenangkan. Tanpa sadar kamu akan tersenyum saat melihat pesan darinya. Bahkan tertawa.”  

Benar. Tidak buruk. Bahkan menyenangkan. Kamu harus merasakannya. Bahkan dia tidak ingin kamu merasa kesepian.

Bertemu dengan seseorang yang belum pernah kamu temui itu rasanya berbeda.
Kalau kamu nyaman itu artinya kamu menyukai kepribadiannya.. Kamu menyukai jawaban canggung yang dia berikan.

Terkadang terfikir kembali pertanyaan yang mengganggu ku tentang...

Bagaimana rasanya mengobrol dengan seseorang yang belum pernah kamu temui?

Bagaimana? Pastinya... itu tidak terlalu buruk. Meskipun sering terfikirkan —
Bagaimana rasanya duduk di samping orang yang selama ini bersedia mengobrol denganku saat malam hari? tidak hanya mengobrol dengan foto profilnya. Tapi kita benar benar berbicara.

Itu artinya ; Seseorang sepertiku pun yang hampir tidak pernah mengeluh tentang jarak, ingin sekali bertemu seseorang yang ku kenal. Suatu hari nanti