Pesan dari Hati
Saya selalu percaya bahwa Tuhan telah menuliskan semuanya. Memiliki keluarga. Dosen dan teman-teman baru. Bertemu kembali dengan peliharaan yang sudah setahun tak bersama. Bertabrakan dengan seseorang lalu saling meminta maaf. Makan bareng teman satu geng dulu. Jalan berpuluh-puluh kilo meter dengan teman baru. Mengobrol bersama perempuan asing di depan bank Tak sengaja bertemu teman lama di toko buku. Berpapasan dan tak saling menyapa. Beradu pandang kemudian melemparkan senyum. Hanya sekedar tahu dari media social. Chatting dan tak pernah berbicara langsung. Semua sudah dituliskan-Nya jauh-jauh hari. Jauh sekali, sampai saya seperti ini. Dimana saya waktu itu hanya mengenal keluarga sebagai salah satu bagian dari kepemilikan saya. Jauh dari bayangan. Sampai saya harus belajar mengikhlaskan sesuatu. Seperti teman-teman lama yang sudah saya anggap keluarga kedua, bagian dari kepemilikan saya juga. Lalu nyatanya pun harus berpisah. Karena kehidupan bukan hanya sekeda