Can We?
Kalau saja aku punya sayap, aku akan terbang, pergi jauh ke tempat yang akan aku tuju.
Meninggalkan kamarku, tempat dimana aku selalu menghabiskan sisa hari ku setelah pulang sekolah.
Aku pendiam, aku nyaman saat sendirian tapi aku tidak menyukai kesepian.
Kalau saja aku punya sayap, dan aku sanggup untuk terbang, aku memilih untuk mengelilingi dunia, baru kemudian aku menemuimu.
But, can i?
Kalau saja aku berani, aku ingin meminta untuk melihat wajahmu. Lalu kita berkenalan secara langsung, kemudian aku akan bertanya hal yang sama seperti waktu dulu, “Would you like to be my friend?”
Sampai kapanpun seorang teman tetaplah menjadi teman meskipun tidak selalu membicarakan tentang suatu hal bersama.
But, can you?
Kalau saja kita bertemu suatu hari, apakah kau akan memanggilku? Atau pergi begitu saja dengan rasa ingin tahumu.
Bisakah kamu tidak selalu menganggapku sebagai orang asing hanya karena kita tidak mempunyai waktu untuk mengetahui kabar satu sama lain.
Pernahkah kau memberitahuku kalau suatu hari kau akan menemuiku, meskipun hanya sekedar membuatku bahagia.
Can we?
Teman akan selalu menjadi teman meskipun terdapat End di dalamnya, mungkin saja maksudnya Never End. I don't know.
Kalau saja aku bisa terjaga sampai larut malam, aku ingin sekali mengabarimu. Menceritakan semua hariku. Walaupun aku tahu mungkin itu tidak penting bagimu.
Can you don't always think of me as a foreigner?
Comments
Post a Comment