A Small Family With a Million Stories In It
Ini tahun terakhir sekolah. Rasanya seperti akan kehilangan keluarga yang baru dikenal dua tahun terakhir ini. Mula mula jumlah kita ada tiga puluh dua orang. Tetapi, baru menghitung hari dan bulan dua orang dari kami pergi dari kelas, bahkan kami semua belum sempat mengingat cara mereka tertawa tapi ... mereka pergi begitu saja. Kami semua tahu kenapa mereka berdua pergi. Bukan berarti mereka bosan, bagaimana cara mereka untuk bosan hanya dengan waktu yang sedikit? Bukan juga mereka mengelak kenyataan untuk mempunyai keluarga baru.
Namanya April. Ia yang pertama kali
meninggalkan kelas. Aku sempat memahaminya sebelum ia pergi. Keadaan sudah membuat ia tidak percaya diri dari awal pertama kita mendapatkan tugas kelompok. Ia pergi saat ia sama sekali belum mengenal bagaimana kelas ini. Bagaimana rasanya melanjutkan tiga tahun bersama keluarga baru.
Yang kedua, namanya Sella. Cantik. Ia punya keinginan kuat untuk masuk di sekolah ini. Itu artinya ia sama kuatnya ingin mengenal lebih jauh kelas ini... Termasuk anggota keluarga barunya.
Aku dan Sella sering tertawa bersama hanya karena lelucon yang sering kali diulang.
Aku dan Sella sering tertawa bersama hanya karena lelucon yang sering kali diulang.
Inilah kami keluarga kecil yang hanya beranggotakan tiga puluh orang dengan beraneka ragam watak, sifat, asal, kebiasaan, dan waktu yang kami miliki kurang dari setahun (lagi).
Diawal semester lima sebagian dari kita terlalu nyaman bercerita tentang kelanjutan hidupnya setelah ini. Aku tidak tahu apakah hanya aku yang merasakannya... Tetapi mereka bercerita seolah olah ingin cepat pergi melupakan keluarga ini. Atau, hanya aku yang fikirannya sedikit sensitive hari ini.
Dan sisi positifnya, saya bisa tahu kemana mereka pergi setelah keluar dari sini.
Dan sisi positifnya, saya bisa tahu kemana mereka pergi setelah keluar dari sini.
Satu lagi yang saya pahami, dari cara mereka bercerita... Suaranya menggambarkan ada rasa khawatir terhadap sesuatu yang akan terjadi.
Semua kekhawatiran menjadi satu beban.
Semua kekhawatiran menjadi satu beban.
Comments
Post a Comment